A.
Pendahuluan
Dalam novel Supernova terdapat hal menarik apabila
diamati dengan teliti. Jika pengamatan disorot pada kisah sang tokoh utama
cerita, Dimas dan Ruben, muncul kesan menarik tentang kehidupan terlarang di
antara mereka. Dalam masa kehidupannya, Dimas dan Ruben merupakan pasangan gay
yang memiliki intelektual sangat tinggi.
Dimas, seorang mahasiswa George Washington University
jurusan English Literature dan
termasuk geng anak orang kaya, kalangan mahasiswa Indonesia berlebih harta yang
memiliki minat studi sastra yang tinggi. Setiap liburan musim panas pasti
mengikuti summer class atau ambil course.
Reuben, mahasiswa Johns Hopkins Medical School jurusan
fisika dan termasuk geng anak beasiswa, orang-orang sinis dan kuper yang cocok
bersosialisasi dengan buku.
Hubungan mereka berawal dari suatu pertemuan sepuluh
tahun lalu di Georgetown, tepat di bawah plang Wisconsin Avenue pada waktu
musim panas di Washington, D.C. Pada pertemuan itu menumbuhkan rasa di antara
mereka berdua karena adanya kecocokan, yaitu mereka sama-sama seorang gay.
Untuk memperingati jalinan kasih yang ke
sepuluh tahun mereka berikrar untuk berkarya bersama, menulis roman yang
berjudul Kesatria, Putri, & Bintang
Jatuh.
Masih bersinambung dengan hal itu, dalam kehidupan
nyata, sebuah kisah cinta terlarang terjalin antara Ferre dan Rana. Hubungan
cinta mereka mengaplikasikan dinamika kehidupan yang terjadi antara tokoh
Kesatria dan Putri dalam fiksi karya Dimas dan Reuben. Sementara itu, tokoh
ketiga Bintang Jatuh, dihadirkan oleh seorang peragawati tersohor bernama Diva,
yang memiliki profesi sampingan sebagai pelacur kelas atas.
Dinamika kehidupan mereka sangat bergejolak tanpa ada
yang bisa mengantisipasi. Kehadiran sosok berinisial Supernova menjadi kunci
penentu yang akhirnya merajut kehidupan nyata antara Ferre-Rana-Diva dengan
kisah fiksi karya Dimas-Reuben dalam satu dimensi kehidupan yang sama.
Kesan menarik dari cerita ini ditambah dengan hadirnya
Supernova yang ditunjukkan sebagai konsultan yang menyelesaikan gejolak
perasaan di antara Ferre-Rana. Hal ini memunculkan dugaan bahwa hubungan mereka
mengalami apa yang disebut moral-filosofis hubungan terlarang yang terjadi di
kehidupan sosial sebagai keterpakuan atau fiksasi. Dugaan tersebutlah yang
menjadi acuan dan dibuktikan melalui paparan lebih lanjut dalam kehidupan
sosial hubungan terlarang Dimas-Reuben dan Ferre-Rana dengan tetap mendasarkan
pada moral-filosofis di kehiduan sosial.
B.
Kehidupan Sosial Hubungan Terlarang
Novel Supernova episode kesatria, putri, & bintang
jatuh karya Dewi Lestari ini menampilkan suatu fenomena hubungan terlarang
antara Dimas-Reuben dan Ferre-Rana. Gejolak kehidupan yang terjadi di antara
mereka merupakan hal yang tidak sepatutnya terjadi.
Seperti telah diketahui Dimas dan Reuben telah
menjalin hubungan pasangan gay selama sepuluh tahun. Pada kenyataannya, gay
atau biasa disebut homo merupakan hal yang dianggap saru oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang memiliki kebudayaan
santun dan moral yang tinggi. Homo merupakan perilaku yang dianggap menyimpang
dan tidak sesuai karena menyukai sesama jenis. Hal ini terjadi karena
perkembangan kehidupan mereka sebagai mahasiswa asal Indonesia yang menimba
ilmu di universitas ternama di Washington D.C. Jalinan kasih terlarang ini menunjukkan
adanya krisis moralisme di antara mereka karena pengaruh lingkungan yang
bekembang di sekitar mereka. Meskipun mereka memiliki hubungan yang terlarang,
mereka membawa hubungan tersebut dalam langkah yang positif dengan berikrar
untuk berkarya bersama menulis roman kesatria,
putri, & bintang jatuh.
Pada kehidupan sosial realita, adanya gejolak
kehidupan rumah tangga Rana dan Arwin karena kehadiran pihak ketiga, yaitu
Ferre, seorang pengusaha sukses yang jatuh hati kepada Rana yang jelas telah
memiliki suami. Karena perasaan menyimpang yang tumbuh di antara Ferre dan Rana
mengakibatkan jalinan kasih yang terlarang. Perselingkuhan merupakan hal yang
tidak sepatutnya dan termasuk krisis moral dengan memaparkan hubungan tersembunyi yang merugikan Arwin.
C.
Penutup
Catherine Besley memakai aliran realisme
ekspresif yang menunjukkan pandangan
yang meyakini bahwa sastra merupakan teks yang ditulis oleh pengarang secara
personal berbakat. Berkait dengan hal tersebut, pendekatan moral-filosofis merupakan
apresiasi yang menunjukkan bahwa membaca prosa fiksi sebagai kebenaran moral
yang diterima tanpa keraguan merupakan suatu pelatihan kepatuhan. Perbincangan
prosa fiksi dalam kawasan ini menempatkan sastra dalam perspektif kritis dabn
objektif serta tidak meninggalkan kultural (Najid, 2009).
Moral-filosofis yang terdapat pada novel Supernova ini
menunjukkan betapa pentingnya kesetiaan dalam suatu hubungan. Selain itu, novel
tersebut juga memaparkan hubungan yang mengarah kepada hal yang positif
meskipun tidak seharusnya terjadi, seperti jalinan kasih antara Dimas dan
Reuben.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar