Apa
sih apresiasi itu ...... ? Pasti banyak pengertian yang menjelaskan satu kata
yaitu “Apresiasi” ini, karena sesungguhnya setiap individu pasti memiliki
presepsi yang berbeda-berbeda untuk menjabarkan satu kata yang begitu bermakna
ini. Moha
Junaedi (1988:1) berpendapat bahwa apresiasi dititikberatkan pada kemampuan
membaca, melakukan, memahami, dan menikmati sesuatu karya. Selain itu, Elliyati (2004) berpendapat bahwa apresiasi
merupakan kegiatan mengakrabi karya sastra secara bersungguh-sungguh.
Sehubungan dengan itu, apresiasi memerlukan kesungguhan penikmat sastra dalam
mengenali, menghargai, dan menghayati, sehingga ditemukan penjiwaan yang
benar-benar dalam. Sedangkan apresiasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah penilaian baik atau penghargaan.
Dari ketiga pendapat ini dapat
diketahui secara jelas bahwa apresiasi diartikan dengan berbagai presepsi yang
berbeda. Perbedaan presepsi inilah yang menimbulkan kata “Apresiasi” dianggap
sebagai kata yang multipresepsi. Berbagai macam presepsi untuk menjabarkan satu
kata istimewa tersebut dijaman modern ini. Setiap orang perpegang teguh pada
pendapatnya masing-masing untuk menjelaskan satu kata ini, sehingga wajar
apabila terjadi multipresepsi dalam kata “Apresiasi” ini. Meski disebut sebagai
kata yang mengakibatkan multipresepsi, tetapi tetap kata “Apresiasi” ini
memiliki arti yang sama apabila setiap pendapat dibandingkan satu demi satu.
Maka dapat ditarik kesimpulan dari perbedaan tersebut bahwa apresiasi merupakan
sebuah kegiatan, kegiatan mengenali, menghargai serta menilai sebuah karya
satra. Jadi meski masih dianggap multi
presepsi, kata “Apresiasi” tetap dapat menjadi kesimpulan yang menyatu apabila
presepsi-presepsi tersebut dikaitkan serta dibandingkan antara presepsi yang
satu dengan presepsi yang lainnya.
Setelah mengenal berbagai macam
presepsi tentang kata “Apresiasi” selanjutnya perlu juga diketahui juga bahwa
seorang apresiator pasti memerlukan sebuah
bekal awal yang fungsional untuk mengapresiasi sebuah karya sastra.
Bekal awal tersebut ialah sebuah bekal pengetahuan. Dapat dikatakan bahwa bekal
pengetahuan begitu berfungsi dalam proses pengapresiasi sebuah karya sastra. Tak
bisa dipungkiri bahwa apabila seorang apresiator memiliki bekal pengetahuan
yang luas maka apresiator tersebut dapat dengan mudah menganalisa menghayati
karya sastra tersebut secara mendalam.
Begitu pula sebaliknya, apabila
seorang apresiator hanya memiliki bekal pengetahuan yang sempit, maka dia akan
mengapresiasi hanya dari luarnya saja tanpa adanya perasaan menghayati karya
secara mendalam. Maka dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa seorang
apresiator haruslah memiliki bekal pengetahuan yang luas karena bekal tersebut
sangatlah berfungsi untuk membantu proses mengapresiasi sebuah karya sastra.
Selain bekal awal pengetahuan yang
harus dimiliki oleh seorang apresiator, seorang apresiator juga memerlukan
sebuah pendekatan apresiasi dalam proses mengapresiasi sebuah karya sastra.
Pendekatan karya sastra adalah cara yang dilakukan oleh seorang
apresiator untuk mengkaji sebuah karya sastra, agar dapat memahaminya.
Pendekatan apresiasi juga merupakan penghubung antara seorang
apresiator dengan karya sastra yang akan diapresiasi. Pendekatan apresiasi
berguna untuk mengatur jalannya Proses mengapresiasi sebuah karya sastra
menjadi lebih terarah dan lebih baik.
Selain itu, mengetahui bahwa
sastra terdiri atas berbagai macam ragamnya, yang saat ini masih terus
berkembang. Kondisi perkembangan tersebut yang menyebabkan sebuah karya sastra memiliki
cara pemahaman yang berbeda-beda. Dengan adanya pendekatan apresiasi, seorang
apresiator dapat memudahkan pemahaman yang berbeda-beda tersebut. Berdasarkan
pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa pendekatan apresiasi sangatlah
berfungsi penting dalam proses mengapresiasi sebuah karya sastra, guna untuk
membantu mengatasi permasalahan dalam mengapresiasi sebuah karya sastra. Jadi
dapat dikatakan bahwa pendekatan apresiasi begitu sangat fungsional dalam
proses mengapresiasi sebuah karya sastra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar